- Pondasi telapak (untuk Rumah Panggung)
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah
digunakan oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini
terbuat dari beton tanpa tulang yang dicetak membentuk limas segi empat. Sistem kerja pondasi ini menerapkan
sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di
dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita
menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar
untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek
- Pondasi Rollag Bata (untuk Penahan lantai)
Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan
menyalurkan beban bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan posisi lantai
agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai. Pondasi ini biasanya
digunakan untuk membuat teras rumah, fungsinya hampir sama dengan sloof
gantung namun rollag bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal
sloof gantung.
- Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)
Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang digunakan
pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari batu kali dan perekat
yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk
merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali
akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga
membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan.
- Pondasi Batu Bata (untuk Bangunan Sederhana)
Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi
sama. Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta
kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan
bahan yang rentan terhadap air, maka pemasangan harus lebih maksimal
artinya bata yang dipasang harus dapat terselimuti dengan baik.
- Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat 2-3 Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat
Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan
bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi
tapak di temukan oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan dikembangkan oleh
Prof Ir Bambang Suhendro, Dr harry Christady dan Ir Maryadi Darmokumoro,
yang dikenal dengan Sistim Cakar Ayam Modifikasi (CAM). Modifikasi yang
dilakukan adalah : penggantian pipa beton menjadi pipa baja tipis tebal
1.4 mm, perhitungan dalam 3 Dimensi dan penambahan “koperan” pada tepi
slab. Sistim CAM tsb telah di uji skala penuh oleh Puslitbang Jalan dan
Jembatan di ruas jalan Pantura Indramyu-Pemanukan (2007) dan digunakan
di Jalan Tol seksi 4 Makasar (2008).
6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi sumuran memiliki fungsi sama dengan pondasi footplat. Pondasi
sumuran merupakan pondasi yang berupa campuran agregat kasar yang
dimasukan kedalam lubang yang berbentuk seperti sumur dengan besi-besi
di dalamnya. Pondasi ini biasanya digunakan pada tanah yang labil dan
memiliki sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi sumuran juga dapat digunakan untuk
bangunan beralantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4
lantai dengan syarat keadaan tanah relatif keras.
7. Pondasi Bored Pile atau Strauss pile (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi Bored pile digunakan untuk banguna berlantai banyak seperti
rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai. Pondasi ini berbentuk
seperti paku yang kemudian di tancapkan kedalam tanah dengan menggunakan
alat berat seperti crane.
- Pondasi Tiang Pancang atau Paku Bumi (untuk bangunan bertingkat)
Pondasi tiang pancang ini merupakan pondasi yang banyak digunakan
untuk pembangunan gedung berlantai banyak seperti Apartment,
Kondominium, Rent Office dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan
pondasi bored pile. Namun pondasi tiang pancang memiliki kekuatan yang
lebih besar dibandingkan dengan pondasi bored pil.
sumber :
http://idearsitektur.com/mengenal-tentang-pondasi-bagunan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar