Senin, 27 April 2015

Manusia Dan Harapan



KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rassulullah SAW karena berkat Rahmat-Nya penulis mampu  menyelesaikan  laporan guna memenuhi tugas  mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang manusia dan harapan, yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.Laporan ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.
Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Gunadarma.Kami sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Depok, April 2015

Penyusun,

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. 1
Daftar Isi............................................................................................................................ 2
BAB 1:PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ...............................................................................................................  3
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................  3
BAB 2: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Harapan ...........................................................................................  4
2.2 Sebab-sebab Manusia Mempunyai Harapan .....................................................  4
2.3 Kepercayaan...................................................................................................... 5
2.4 Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya....................................... 6
BAB 3: PENUTUP                                                           
3.1 Penutup.............................................................................................................. 7
3.2 Kesimpulan .......................................................................................................  7
3.3 Daftar Pustaka................................................................................................... 8



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda.Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu Mati dalam Hidup.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.Berhasil atau tidaknya harapan tergantung pada orang yang mempunyai harapan itu sendiri.Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti menginginkan sesuatu terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung kepada harapan semata.

1.2  Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai bahan untuk mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan disamping itu untuk lebih mengetahui apa arti dari harapan pada diri manusia serta dapat mengambil hikmah dari tulisan ini.

1.3  Rumusan Masalah
1. Apa itu harapan?
2. Sebab-sebab orang memiliki harapan?
3. Apa itu kepercayaan?
4. Jenis Kepercayaan?
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan seseorang.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu caraterapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Setiap Manusia Mempunyai harapan.Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh sungguh.
2.2 Sebab-sebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial.Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat.Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup.Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.

Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup.Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

2.3 Kepercayaan
Kepercayaan Berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada Ucapan yang sering kita dengar
– Ia tidak percaya diri sendiri
– Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
– Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
Dengan conth berbagai kalimat yang sering kita dengar dalam ucapan sehari hari itu maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran..
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang di dasarkan atas orang lain itu disebabkan karean orang lain itu dapat di percaya.
2.4 Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia.Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.


• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan.Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat.Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara.Satu-satunya realitas adalah negara).Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti.Orang.mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter.satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran.Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya.Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakankonsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka    menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.





BAB 3
PENUTUP

3.1 Penutup
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentu nya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

            Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusus nya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

3.2 Kesimpulan
            Harapan merupakan suatu kondisi dimana seseorang akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan semaksimal mungkin. Setiap individu memiliki harapannya masing-masing terhadap kelangsungan hidup mereka.
            Usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu harapan sangatlah beragam.Misalnya bekerja keras, momohon dan berdoa kepada yang Maha Kuasa.
            Ada berbagai macam harapan yang ada, namun tidak semua harapan dapat tercapai dengan mudah.Butuh kerja keras untuk mencapai harapan tersebut.
3.3DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar