Segala
puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan
salam selalu tercurahkan kepada Rassulullah SAW karena berkat Rahmat-Nya
penulis mampu menyelesaikan laporan guna memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi teratasi.
Laporan
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang manusia dan harapan,
yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita.Laporan ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya laporan ini
dapat terselesaikan.
Semoga
laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Gunadarma.Kami
sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Depok, April
2015
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..................................................................................................................
1
Daftar
Isi............................................................................................................................
2
BAB
1:PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang...................................................................................................
3
1.2 Tujuan ............................................................................................................... 3
1.3 Rumusan
Masalah ............................................................................................. 3
BAB
2: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Harapan ........................................................................................... 4
2.2 Sebab-sebab
Manusia Mempunyai Harapan ..................................................... 4
2.3 Kepercayaan......................................................................................................
5
2.4 Berbagai
Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya.......................................
6
BAB
3: PENUTUP
3.1 Penutup.............................................................................................................. 7
3.2 Kesimpulan ....................................................................................................... 7
3.3 Daftar
Pustaka...................................................................................................
8
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda.Manusia
tanpa adanya harapan berarti manusia itu Mati dalam Hidup.Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing.Berhasil atau tidaknya harapan tergantung pada orang yang mempunyai
harapan itu sendiri.Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan agar
sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti menginginkan sesuatu terjadi. Dengan
demikian harapan menyangkut masa depan kita.Kita harus hidup dengan harapan,
tetapi kita tidak bisa hidup menggantung kepada harapan semata.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai bahan untuk
mempelajari materi dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan disamping itu untuk
lebih mengetahui apa arti dari harapan pada diri manusia serta dapat mengambil
hikmah dari tulisan ini.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa itu harapan?
2. Sebab-sebab orang
memiliki harapan?
3. Apa itu kepercayaan?
4. Jenis Kepercayaan?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan
seseorang.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi
harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu
caraterapi/
proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau
"berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah
kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata
sangatlah kecil.
Setiap Manusia Mempunyai harapan.Manusia yang
tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada tuhan yang maha esa,
agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh sungguh.
2.2 Sebab-sebab Manusia Mempunyai
Harapan
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial.Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau
sebagai anggota masyarakat.Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi
hidup.Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik
fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang
hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
Dorongan
kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam
diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.Misalnya menangis,
bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan
sebagainya.Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan
kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam
kebutuhan hidup.Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia
itu ialah :
a)
Kelangsungan hidup (survival)
b)
Keamanan (safety)
c)
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)
Diakui linkungan (status)
e)
Perwujudan cita – cita (self actualization)
2.3 Kepercayaan
Kepercayaan
Berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. Ada Ucapan yang sering kita dengar
–
Ia tidak percaya diri sendiri
–
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat
dipercaya
–
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
Dengan
conth berbagai kalimat yang sering kita dengar dalam ucapan sehari hari itu
maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran..
Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil
penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan
yang di dasarkan atas orang lain itu disebabkan karean orang lain itu dapat di
percaya.
2.4 Berbagai
Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan
pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia.Percaya pada diri
sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri
sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu
mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya
kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru,
atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap
kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap
kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya.
Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak
terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan
pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir,
Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan.Tuhan langsung memerintah dan
memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan
sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama
pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan,
sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan
demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun
milik rakyat.Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara.Satu-satunya
realitas adalah negara).Manusia sebagai seorang (individu) tak
berarti.Orang.mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara
sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara
demikian itu disebut negara totaliter.satu-satunya yang mempunyai hak ialah
negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban
(negara diktator)
Jelaslah
bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau
pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran.Karena itu wajarlah
kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
•
Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti
keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena
merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.Bagaimana
Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan
kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya
kekuatannya.Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan
dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu
menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi
yang menciptakan alam semesta seisinya merupakankonsekuensinya tiap-tiap umat
beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha
Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha
itu antara lain:
•
Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
•
Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan
jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
•
mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
•
menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Penutup
Demikian
yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentu nya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusus nya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusus nya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
3.2
Kesimpulan
Harapan merupakan suatu kondisi
dimana seseorang akan melakukan apapun untuk mencapai tujuan semaksimal
mungkin. Setiap individu memiliki harapannya masing-masing terhadap
kelangsungan hidup mereka.
Usaha yang dilakukan untuk mencapai
suatu harapan sangatlah beragam.Misalnya bekerja keras, momohon dan berdoa
kepada yang Maha Kuasa.
Ada berbagai macam harapan yang ada,
namun tidak semua harapan dapat tercapai dengan mudah.Butuh kerja keras untuk
mencapai harapan tersebut.
3.3DAFTAR
PUSTAKA